PENGAWASAN LALU LINTAS ALAT ANGKUT
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Pada pengawasan kapal dalam negeri indikator status kedatangan dibedakan menjadi dalam negeri sehat dan dalam negeri terjangkit. Pada grafik sepuluh besar asal pelabuhan, asal kapal dalam negeri yang berada di wilayah kerja pelabuhan BKK Kelas I Pontianak paling banyak berasal dari pelabuhan Kijang. Hasil analisis tehadap status kesehatan pelabuhan asal, pada Bulan April 2025 kapal yang datang di wilayah kerja BKK Kelas I Pontianak berasal dari pelabuhan dengan status sehat
Pada Bulan April 2025, telah dilakukan pengawasan lalu lintas kapal di wilayah kerja pelabuhan BKK Kelas I Pontianak yang terdiri dari wilker Pelabuhan Dwikora, wilker Pelabuhan Kijing, wilker Pelabuhan Padang Tikar, wilker Pelabuhan Ketapang, wilker Pelabuhan Kendawangan dan Pos Pelayanan Pelabuhan Teluk Batang. Pengawasan dilakukan terhadap lalu lintas kapal baik lalu lintas kapal domestik maupun lalu lintas kapal internasional. Pada pelayaran domestik kapal datang sebanyak 1.351 kapal dan kapal berangkat sebanyak 1.353 kapal. Pada pelayaran internasional kapal datang sebanyak 34 kapal, dan kapal berangkat ke luar negeri sebanyak 40 kapal.
Selama bulan April 2025 telah dilakukan pemeriksaan pada kedatangan kapal dari luar negeri, dengan jumlah kapal sebanyak 34 kapal. Berdasarkan asal negara, paling banyak berasal dari Malaysia. Menurut daftar negara terjangkit yang bersumber dari https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ negara asal dengan status terjangkit meliputi Singapura, China, Hongkong dan India. Telah dilakukan prosedur pengawasan kedatangan kapal dari daerah terjangkit sesuai dengan aturan yang berlaku. Dari Hasil pemeriksaan kapal telah diterbitkan Certicate of Pratique sebanyak 34 dokumen, sebanyak 27 kapal dengan Free Pratique dan 7 kapal dengan Resticted Pratique.
Pada pengawasan kapal dalam negeri indikator status kedatangan dibedakan menjadi dalam negeri sehat dan dalam negeri terjangkit. Pada grafik sepuluh besar asal pelabuhan, asal kapal dalam negeri yang berada di wilayah kerja pelabuhan BKK Kelas I Pontianak paling banyak berasal dari pelabuhan Kijang. Hasil analisis tehadap status kesehatan pelabuhan asal, pada Bulan April 2025 kapal yang datang di wilayah kerja BKK Kelas I Pontianak berasal dari pelabuhan dengan status sehat.
Pengawasan lalu lintas pesawat di BKK Kelas I Pontianak dilakukan di Bandar Udara Supadio dan Bandara Rahadi Usman Ketapang. Pada bulan April Tahun 2025, pada penerbangan domestik, jumlah pesawat datang sebanyak 993 pesawat dan pesawat berangkat berjumlah 993 pesawat. Pada penerbangan luar negeri satu pesawat datang dan tiga pesawat berangkat dari Bandara Supadio.
Berdasarkan pengawasan indikator status kedatangan pesawat di BKK Kelas I Pontianak, berdasarkan grafik disamping pesawat dalam negeri paling banyak datang dari CGK atau Bandara Soekarno Hatta, karena bandara Soekarno Hatta merupakan pusat hub penerbangan domestik di Indonesia. Asal kedatangan pesawat lainnya berasal dari SUB (Juanda Surabaya), YIA (Kulonprogo Yogyakarta), BTH (Batam), BPN (Balikpapan), SRG (Semarang), BDJ (Banjarmasin) dan DPS (Denpasar Bali).
Pengawasan pengangkutan jenazah yang dilakukan di Bulan April 2025 di BKK Kelas I Pontianak, sebanyak 28 jenazah. Pengawasan dilakukan terhadap dokumen kesehatan dan pemetian jenazah. Berdasarkan penyebab kematian, seluruh jenazah meninggal karena penyakit tidak menular. Berdasarkan jenis jenazah dibedakan menjadi 3 yaitu jenazah, kerangka dan abu jenazah. Pada bulan ini pengangkutan jenazah sebanyak 27 jenazah dan 1 kerangka jenazah. Hasil pengawasan pengangkutan jenazah bulan April 2025, disimpulkan bahwa seluruh jenazah yang diangkut faktor risiko kesehatan rendah (low risk).
Baca edisi lengkapnya dalam Buletin SUNMORE 2025 yang memuat laporan pemantauan kesehatan bulanan.