PENGAWASAN LALU LINTAS ALAT ANGKUT
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Dalam rangka menjalankan fungsi cegah tangkal terhadap penyebaran penyakit menular potensial wabah/KLB, salah satu tugas BKK Kelas I Pontianak adalah melaksanakan pengawasan terhadap kedatangan dan keberangkatan alat angkut di wilayah kerja pelabuhan dan wilayah kerja bandar udara.
Dalam melaksanakan pengawasan lalu lintas kapal dilakukan dengan penentuan faktor risiko kapal. Salah satu indikator yang digunakan adalah indikator status kedatangan. Berdasarkan distribusi kedatangan kapal dari luar negeri di BKK Kelas I Pontianak, pada bulan Februari 2025 kapal paling banyak datang dari Singapura. Menurut update daftar negara terjangkit yang bersumber dari https://infeksiemerging.kemkes.go.id/, beberapa negara asal kedatangan kapal yang merupakan negara terjangkit meliputi Singapura (Legionellosis, Mpox), China (Flu Burung), Australia (Legionellosis, Listeriosis dan Meningitis Meningococcus) dan Korea Selatan (Legionellosis dan Meningitis Meningococcus). Sehingga dilakukan peningkatan kewaspadaan terhadap kedatangan kapal dari negara-negara tersebut.
Pada Bulan Februari 2025, telah dilakukan pengawasan lalu lintas kapal di wilayah kerja pelabuhan BKK Kelas I Pontianak yang terdiri dari wilker Pelabuhan Dwikora, wilker Pelabuhan Kijing, wilker Pelabuhan Padang Tikar, wilker Pelabuhan Ketapang, wilker Pelabuhan Kendawangan dan Pos Pelayanan Pelabuhan Teluk Batang. Pengawasan dilakukan terhadap lalu lintas kapal baik lalu lintas kapal domestik maupun lalu lintas kapal internasional. Pada pelayaran domestik kapal datang sebanyak 1.250 kapal dan kapal berangkat sebanyak 1.301 kapal. Pada pelayaran internasional kapal datang sebanyak 42 kapal, dan kapal berangkat ke luar negeri sebanyak 36 kapal.
Pada pengawasan kapal dalam negeri indikator status kedatangan dibedakan menjadi dalam negeri sehat dan dalam negeri terjangkit. Pada grafik sepuluh besar pelabuhan asal, kapal paling banyak datang dari Pontianak. Pelayaran lokal memiliki frekuensi yang cukup banyak di wilayah Kalimantan Barat, ini terlihat dari wilayah di Kalimantan Barat yang termasuk dalam 10 besar pelabuhan asal yaitu Pontianak, Kendawangan, Ketapang dan Teluk Batang. Daerah lain meliputi Tanjung Priok, Kijang, Marunda, Sampit, Gresik. Seluruh pelabuhan asal merupakan wilayah tidak terjangkit.
Pada pengawasan lalu lintas pesawat di BKK Kelas I Pontianak dilakukan di Bandar Udara Supadio dan Bandara Rahadi Usman. Pada bulan Februari Tahun 2025, pada penerbangan domestik, jumlah pesawat datang sebanyak 805 pesawat dan pesawat berangkat berjumlah 806 pesawat. Pada lalu lintas internasional, jumlah pesawat datang sebanyak 4 pesawat dan jumlah yang berangkat 6 pesawat. Pesawat luar negeri ini merupakan charter flight. Pada kedatangan kapal domestik paling banyak datang dari Bandara Soekarno Hatta.
Baca edisi lengkapnya dalam Buletin SUNMORE 2025 yang memuat laporan pemantauan kesehatan bulanan.