SITUASI KESEHATAN GLOBAL MEWASPADAI PENINGKATAN H5N1, COVID-19, & MPOX
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Photo Credit: Cynthia Goldsmith Content Providers: CDC
Kasus Avian Influenza A (H5N1) kembali merebak di berbagai belahan dunia. Virus ini menginfeksi populasi burung liar dan unggas komersial di Inggris dan Amerika Serikat. Kehadiran H5N1 tidak hanya menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan akibat kematian massal dan pemusnahan unggas, tetapi juga memicu kewaspadaan tinggi terhadap potensi penularan ke spesies lain,
Selain di benua Amerika dan Eropa, jejak infeksi H5N1 juga terpantau di kawasan Asia. Korea Selatan turut melaporkan kasus pada populasi unggas mereka, menambah daftar negara yang berjuang melawan ancaman flu burung ini. Lebih jauh ke selatan, Vietnam dan Kamboja juga tidak luput dari serangan virus H5N1. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya terbatas pada sektor pertanian, tetapi juga berpotensi mengganggu rantai pasokan pangan dan kesehatan masyarakat secara luas.
Meskipun pandemi telah usai, COVID-19 masih terdapat penambahan sebanyak 19.140 kasus di berbagai negara. Rusia, Yunani, dan Selandia Baru menjadi negara dengan lonjakan kasus tertinggi pada periode tersebut. Situasi ini mengingatkan bahwa kewaspadaan terhadap COVID-19 tidak boleh lengah, karena penyakit ini dapat berdampak berat pada kelompok rentan.
Di Indonesia sendiri, perkembangan kasus COVID-19 menunjukkan tren yang terkendali dengan penambahan 10 kasus dalam tujuh hari terakhir. Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten menjadi wilayah dengan penambahan kasus terbanyak di Tanah Air. Meskipun angka penambahan kasus relatif kecil, pemerintah dan masyarakat tetap perlu mempertahankan protokol kesehatan dan terus memantau perkembangan situasi.
Penyakit Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, kembali menjadi perhatian dunia kesehatan dengan adanya laporan peningkatan kasus di beberapa negara. Pada minggu kelima tahun 2025, tercatat penambahan sebanyak 178 kasus yang tersebar di berbagai wilayah. Benua Afrika menjadi fokus utama dengan laporan kasus dari Burundi, Uganda, Zambia, Nigeria, Liberia, Republik Afrika Tengah, dan Sierra Leone. Situasi ini mengindikasikan adanya transmisi aktif virus Mpox di komunitas-komunitas di negara-negara tersebut.
Selain di Afrika, kemunculan kasus Mpox juga dilaporkan di Singapura, menunjukkan bahwa penyebaran penyakit ini tidak terbatas pada satu kawasan geografis saja. Mpox memiliki karakteristik penularan yang umumnya melalui kontak erat sehingga memerlukan edukasi yang efektif untuk meminimalkan risiko penyebaran lebih lanjut.
Baca edisi lengkapnya dalam Buletin SUNMORE 2025 yang memuat laporan pemantauan kesehatan bulanan.