SURVEI VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT SURVEI VEKTOR DBD & DIARE
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Oleh Tim Kerja 1 BKK Pontianak
Bak WC merupakan salah satu tempat perindukan jentik vektor DBD
Hasil Survey Vektor DBD yang menyasar pada jentik nyamuk Aedes sp yang merupakan vektor penyakit Dengue dan Chikungunya, House Index Perimeter di Dwikora, Ketapang, Padang Tikar, dan Supadio melebihi NAB (NAB = 0). Sehingga akan berdampak sama terhadap Container Index perimeter yang memiliki NAB yang sama (NAB = 0). Terdapat peningkatan angka HI juga dibandingkan dengan bulan Maret tahun 2025 Dwikora dan Supadio, namun terjadi penurunan pada Wilker Ketapang meskipun ketiga lokasi ini masih diatas NAB. House Index Perimeter Kendawangan dan Kijing didapat hasil sesuai NAB yang berarti tidak ditemukan jentik dari survey yang telah dilakukan.
Hasil pengukuran lalat yang merupakan vektor diare dan tifoid menunjukan hasil seluruh wilayah kerja pada bulan Maret 2025 memenuhi syarat jika (NAB <2) dibandingkan pada bulan Maret 2024. Kondisi jumlah lalat yang hinggap serta sanitasi tempat pengukuran seperti kondisi sampah, jadwal pengangkutan, dan pembersihan pasca pengangkutan dapat mempengaruhi tingkat kepadatan lalat.
Hasil pengukuran kecoa yang juga merupakan vektor diare dan tifoid mendapatkan Pelabuhan Kijing dan Supadio menjadi Wilayah Kerja dengan melebihi NAB yang ditetapkan (< 2) yaitu masing-masing 4,25 dan 6,35 dengan jumlah kecoa tertangkap masing-masing sebanyak 17 ekor dan 108 ekor. Wilayah Kerja Pelabuhan Padang Tikar juga ditemukan kecoa pada perimeter sebanyak 3 ekor dari total 2 bangunan pada area perimeter dengan Indeks Kepadatan 0,75 (dibawah NAB). Untuk Wilayah Kerja lainnya Dwikora, Kendawangan, dan Ketapang tidak ditemukan kecoa pada lokasi perimeter maupun buffer.
Indeks Populasi Lalat diukur menggunakan Fly Grill
Indeks Populasi Kecoa diukur menggunakan Sticky Trap
Baca edisi lengkapnya dalam Buletin SUNMORE 2025 yang memuat laporan pemantauan kesehatan bulanan.Â