Halo Sobat BKK Pontianak, situasi arus mudik nataru di hari kedua Kamis tanggal 18 Desember 2025 terjadi penurunan jumlah penumpang namun terdapat kenaikan alat angkut.
Kegiatan layanan kekarantinaan kesehatan pada hari ini dilakukan di tiga wilayah kerja yaitu wilayah kerja Pelabuhan Dwikora Pontianak, Pelabuhan Ketapang, dan wilayah kerja Bandara Supadio.
Di wilayah kerja Bandara Supadio, sebanyak 36 pesawat datang dan sebanyak 34 pesawat yang berangkat. Pada saat pengawasan di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang pengawasan dilakukan di 2 lokasi yaitu Bandara Rahadi Usman Ketapang sebanyak masing - masing 5 pesawat datang dan berangkat serta pada Pelabuhan Sukabangun terdapat 1 kapal penumpang datang dan berangkat.. Pelabuhan Dwikora dilakukan pengawasan kedatangan dan keberangkatan masing - masing 1 kapal penumpang. Pelabuhan Senghie terdapat 1 kedatangan kapal penumpang.
Jumlah pelaku perjalanan pada arus mudik hari kedua ini sebanyak 9.046 orang dengan penumpang datang sebanyak 4.277 orang dan penumpang berangkat sebanyak 4.769 orang. Jumlah penumpang datang di Bandara Supadio sebanyak 3.721 orang, sedangkan penumpang berangkat sebanyak 3.838 orang. Di Bandara Rahadi Usman Ketapang penumpang datang sebanyak 237 orang, sedangkan penumpang berangkat sebanyak 217 orang, dan untuk Pelabuhan Sukabangun Penumpang datang sebanyak 294 orang dan berangkat 25 orang. Di Pelabuhan Dwikora penumpang berangkat sebanyak 689 orang dan penumpang datang sebanyak 25 orang.
Pelayanan Kesehatan pada kunjungan klinik BKK Pontianak di Bandara Supadio sekaligus penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT) sebanyak 14 orang, dengan hasil pemeriksaan tidak ditemukan penyakit menular. Sebanyak 4 orang hamil dan 10 orang dengan penyakit tidak menular, terdiri dari diabetes, hipertensi, stroke, fraktur, kanker, kolelitiasis dan rematik. Kunjungan klinik dipelabuhan Dwikora sebanyak 4 orang, 2 diantaranya dengan hipertensi. Kunjungan klinik dipelabuhan Ketapang sebanyak 6 orang, termasuk diantaranya dengan 2 hipertensi dan 1 diabetes serta 1 penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT).
Kegiatan pengawasan faktor risiko alat angkut dan lingkungan dilaksanakan di Pelabuhan Senghie Pontianak, Pelabuhan Sukabangun Ketapang, Bandara Supadio dan Bandara Rahadi Oesman Ketapang. Secara keseluruhan hasil pemeriksaan sampel makanan pada pada beberapa wilker tidak ditemukan boraks maupun formalin, kecuali pada wilker Ketapang belum melakukan pemeriksaan sampel makanan. Hasil pengukuran suhu, kebisingan dan pencahayaan seluruhnya memenuhi syarat. Hasil pengukuran kelembaban semuanya memenuhi syarat kecuali di pelabuhan Dwikora. Hasil pemeriksaan kimiawi air bersih seluruhnya tidak memenuhi syarat. Seluruhnya tidak ditemukan vektor jentik DBD, lalat, dan kecoa.
“Mudik Sehat, Hati Tenang, Pulang Senang”