Halo Sobat BKK Pontianak, situasi arus mudik nataru pada hari ke lima tanggal 21 Desember 2025 yang dilaksanakan di tiga wilayah kerja yaitu wilayah kerja Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora dan Pelabuhan Ketapang, secara total mengalami penurunan jumlah alat angkut dan penumpang jika dibandingkan hari sebelumnya.
Pada pengawasan alat angkut, hasil pemantauan tercatat sebanyak 79 alat angkut datang dan berangkat, yang terdiri 74 pesawat udara dan 5 kapal laut. Aktivitas tertinggi terjadi di Bandara Supadio, dengan 32 pesawat datang dan 32 pesawat berangkat. Di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, 2 kapal dilaporkan datang dan 1 kapal berangkat di Pelabuhan Sukabangun dan 5 pesawat datang dan 5 pesawat berangkat di Bandara Rahadi Usman. Di wilayah kerja Pelabuhan Dwikora dilaporkan sebanyak 1 kapal datang dan 1 kapal berangkat.
Jumlah total penumpang datang sebanyak 5.228 orang dan penumpang berangkat sebanyak 4.311 orang. Bandara Supadio menjadi pintu masuk dengan jumlah penumpang terbanyak, diikuti oleh Pelabuhan Dwikora dan Pelabuhan Ketapang. Tingginya mobilitas ini menunjukkan meningkatnya risiko potensi penyebaran penyakit menular selama periode Nataru.
Pelayanan kesehatan pada situs Nataru hari lima ini telah diberikan kepada 27 orang penumpang. Di Bandara Supadio, dilaporkan 15 kunjungan klinik dengan 13 orang mendapatkan pelayanan penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT) dan 2 orang mendapatkan pelayanan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Wilayah Kerja Pelabuhan Ketapang melaporkan 4 orang mendapatkan pelayanan CKG. Pada kunjungan klinik di Wilker Pelabuhan Dwikora sebanyak 8 orang mendapatkan pelayanan CKG.
Berdasarkan hasil pengawasan harian penyakit di Klinik Posko Nataru, tidak ditemukan kasus penyakit menular pada penumpang. Beberapa penyakit tidak menular (PTM) yang ditemukan meliputi 7 kasus hipertensi, 3 kasus diabetes melitus, 2 kasus stroke, dan 1 kasus fraktur. Data ini menunjukkan bahwa selama masa pengawasan situasi khusus Nataru, mayoritas keluhan kesehatan penumpang berasal dari penyakit tidak menular. Kelelahan, perubahan pola makan, dan stres perjalanan menjadi faktor risiko utama yang memicu kondisi tersebut. Sebagai langkah antisipasi, penumpang diharapkan dapat menjaga stamina dengan istirahat yang cukup dan tidak melewatkan jadwal konsumsi obat rutin selama perjalanan terutama bagi yang memiliki penyakit kronis guna menjaga kondisi kesehatan tetap stabil.
Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pintu Masuk dilakukan di Bandara Rahadi Usman, Pelabuhan Sukabangun dan Bandara Supadio. Pemeriksaan sampel makanan kali ini dilakukan di bandara Supadio dengan hasil negatif borak dan negatif formalin. Hasil tidak memenuhi syarat pada pemeriksaan air di seluruh lokasi pemeriksaan. Hasil pengukuran suhu, pencahayaan dan kebisingan di seluruh lokasi memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan kelembaban dua lokasi memenuhi syarat dan satu lokasi tidak memenuhi syarat.. Pada pemeriksaan keberadaan vektor, tidak ditemukan keberadaan vektor di semua lokasi yang dilakukan pemeriksaan.
“Mudik Sehat, Hati Tenang, Pulang Senang”