Halo Sobat BKK Pontianak, situasi arus mudik nataru pada hari keenam tanggal 22 Desember 2025 yang dilaksanakan di tiga wilayah kerja yaitu wilayah kerja Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora dan Pelabuhan Ketapang, secara total terdapat peningkatan jumlah penumpang dan penurunan jumlah alat angkut dari hari sebelumnya.
Pada pengawasan alat angkut, hasil pemantauan tercatat sebanyak 75 alat angkut datang dan berangkat, yang terdiri dari 72 pesawat udara dan 3 kapal laut. Aktivitas tertinggi terjadi di Bandara Supadio, dengan 31 pesawat datang dan 31 pesawat berangkat. Di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, dilaporkan 1 kapal berangkat di Pelabuhan Sukabangun, sebanyak 5 pesawat datang dan 5 pesawat berangkat di Bandara Rahadi Usman. Di wilayah kerja Pelabuhan Dwikora dilaporkan sebanyak 1 kapal datang dan 1 kapal berangkat.
Jumlah total penumpang datang sebanyak 5.065 orang dan penumpang berangkat sebanyak 5.585 orang. Bandara Supadio menjadi pintu masuk dengan jumlah penumpang terbanyak, diikuti oleh Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Dwikora. Tingginya mobilitas ini menunjukkan meningkatnya risiko potensi penyebaran penyakit menular selama periode Nataru.
Pelayanan kesehatan pada situs Nataru hari keenam ini telah diberikan kepada 19 orang penumpang. Di Bandara Supadio, dilaporkan 9 kunjungan klinik yang mendapatkan pelayanan penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT). Wilayah Kerja Pelabuhan Ketapang melaporkan 8 orang mendapatkan pelayanan CKG dan 1 orang mendapatkan pelayanan penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT). Pada kunjungan klinik di Wilker Pelabuhan Dwikora sebanyak 1 orang mendapatkan pelayanan CKG.
Hasil pengawasan harian penyakit di Klinik Posko Nataru, tidak ditemukan kasus penyakit menular pada penumpang. Namun ditemukan yaitu penyakit tidak menular (PTM) dengan jumlah 5 kasus hipertensi, 1 kasus diabetes melitus, 2 kasus stroke, dan 1 kasus penyakit jantung pada usia kurang dari 5 tahun. Data ini menunjukkan bahwa selama masa pengawasan situasi khusus Nataru, mayoritas keluhan kesehatan penumpang berasal dari penyakit tidak menular. Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pintu Masuk dilakukan di Bandara Rahadi Usman, Pelabuhan Sukabangun dan Bandara Supadio. Pemeriksaan sampel makanan kali ini dilakukan di bandara Supadio dengan hasil negatif borak dan negatif formalin. Hasil tidak memenuhi syarat pada pemeriksaan air di seluruh lokasi pemeriksaan. Hasil pengukuran suhu, pencahayaan dan kebisingan di seluruh lokasi memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan kelembaban dua lokasi memenuhi syarat dan satu lokasi tidak memenuhi syarat.Pada pemeriksaan keberadaan vektor, tidak ditemukan keberadaan vektor di semua lokasi yang dilakukan pemeriksaan.
Kondisi selama perjalanan seperti kelelahan fisik, perubahan pola makan, dan stressor lainnya diidentifikasi faktor risiko gangguan kesehatan. Langkah antisipasi, kami mengimbau penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, istirahat yang cukup dan disiplin dalam mengkonsumsi obat rutin, khususnya bagi penyandang penyakit kronis, menjaga kondisi kesehatan selama perjalanan."
“Mudik Sehat, Hati Tenang, Pulang Senang”