Halo Sobat BKK Pontianak, situasi arus mudik nataru pada hari ke empat tanggal 20 Desember 2025 yang dilaksanakan di tiga wilayah kerja yaitu wilayah kerja Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora dan Pelabuhan Ketapang belum mengalami peningkatan alat angkut dan penumpang yang berarti. Lalu lintas penumpang masih fluktuatif sedangkan lalu lintas alat angkut cenderung stabil di setiap wilayah kerja.
Pada pengawasan alat angkut, hasil pemantauan tercatat sebanyak 83 alat angkut datang dan berangkat, yang terdiri 79 pesawat udara dan 4 kapal laut. Aktivitas tertinggi terjadi di Bandara Supadio, dengan 33 pesawat datang dan 36 pesawat berangkat. Di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, 1 kapal dilaporkan datang di Pelabuhan Sukabangun dan 5 pesawat datang dan 5 pesawat berangkat di Bandara Rahadi Usman. Di wilayah kerja Pelabuhan Dwikora dilaporkan sebanyak 2 kapal datang dan 1 kapal berangkat.
Jumlah total penumpang datang sebanyak 5.304 orang dan penumpang berangkat sebanyak 5.098 orang. Bandara Supadio menjadi pintu masuk dengan jumlah penumpang terbanyak, diikuti oleh Pelabuhan Dwikora dan Pelabuhan Ketapang. Tingginya mobilitas ini menunjukkan meningkatnya risiko potensi penyebaran penyakit menular selama periode Nataru.
Pelayanan kesehatan pada situs Nataru hari keempat ini telah diberikan kepada 23 orang penumpang. Di Bandara Supadio, dilaporkan 8 kunjungan klinik sekaligus penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT). Wilayah Kerja Pelabuhan Ketapang melaporkan 8 kunjungan klinik dengan 6 orang mendapatkan pelayanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan 2 orang mendapatkan pelayanan pemeriksaan kelayakan terbang. Pada kunjungan klinik di Wilker Pelabuhan Dwikora sebanyak 7 orang mendapatkan pelayanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Berdasarkan hasil pengawasan harian penyakit di Klinik Posko Nataru, tidak ditemukan kasus penyakit menular pada penumpang. Namun, terdapat penyakit tidak menular (PTM) yang meliputi 7 kasus hipertensi, 1 kasus diabetes melitus, dan 1 kasus penyakit kulit. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode situs Nataru keluhan dominan masih berasal dari penyakit tidak menular yang kemungkinan dipengaruhi oleh kelelahan perjalanan, perubahan pola makan atau stres perjalanan, oleh karena itu penumpang dihimbau untuk memastikan kecukupan istirahat dan tetap mengonsumsi obat-obatan rutin selama melakukan perjalanan jauh.
Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pintu Masuk dilakukan di Bandara Rahadi Usman, Pelabuhan Sukabangun, Pelabuhan Dwikora dan Bandara Supadio. Pemeriksaan sampel makanan kali ini dilakukan di bandara Supadio dengan hasil negatif borak dan negatif formalin. Hasil tidak memenuhi syarat pada pemeriksaan air di seluruh lokasi pemeriksaan. Hasil pengukuran suhu dan kebisingan di seluruh lokasi memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan kelembaban dua lokasi tidak memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan pencahayaan, terminal penumpang pelabuhan Dwikora tidak memenuhi syarat. Tidak ditemukan keberadaan vektor di semua lokasi yang diperiksa.
“Mudik Sehat, Hati Tenang, Pulang Senang”