Halo Sobat BKK Pontianak, situasi arus mudik nataru pada hari kedelapan tanggal 24 Desember 2025 yang dilaksanakan di tiga wilayah kerja yaitu wilayah kerja Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora, dan Pelabuhan Ketapang, secara keseluruhan jumlah penumpang dan alat angkut tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya.
Pada pengawasan alat angkut, hasil pemantauan tercatat sebanyak 84 alat angkut datang dan berangkat, yang terdiri dari 80 pesawat udara dan 4 kapal laut. Aktivitas tertinggi terjadi di Bandara Supadio, dengan 35 pesawat datang dan 35 pesawat berangkat. Di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, dilaporkan 2 kapal berangkat di Pelabuhan Sukabangun, sebanyak 5 pesawat datang dan 5 pesawat berangkat di Bandara Rahadi Usman. Di wilayah kerja Pelabuhan Dwikora dilaporkan sebanyak 1 kapal datang dan 1 kapal berangkat.
Jumlah total penumpang datang sebanyak 5.546 orang dan penumpang berangkat sebanyak 5.868 orang. Bandara Supadio menjadi pintu masuk dengan jumlah penumpang terbanyak, diikuti oleh Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Dwikora. Hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan risiko potensi penyebaran penyakit menular selama periode Nataru.
Pelayanan kesehatan pada situs Nataru hari kedelapan ini telah diberikan kepada 19 orang penumpang. Di Bandara Supadio, dilaporkan 11 kunjungan klinik yang mendapatkan pelayanan penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT). Wilayah Kerja Pelabuhan Ketapang melaporkan 8 orang mendapatkan pelayanan CKG. Pada Wilker Pelabuhan Dwikora tidak terdapat kunjungan klinik.
Hasil pengawasan harian penyakit di Klinik Posko Nataru, tidak ditemukan kasus penyakit menular pada penumpang. Namun ditemukan penyakit tidak menular (PTM) sejumlah 7 kasus hipertensi, 3 kasus diabetes melitus, 1 kasus stroke, dan 1 kasus kanker. Data ini menunjukkan bahwa selama masa pengawasan situasi khusus Nataru, mayoritas keluhan kesehatan penumpang berasal dari penyakit tidak menular. Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pintu Masuk dilakukan di Bandara Rahadi Usman, Pelabuhan Sukabangun, dan Bandara Supadio. Pemeriksaan sampel makanan kali ini dilakukan di bandara Supadio dengan hasil negatif borak dan negatif formalin. Hasil tidak memenuhi syarat pada pemeriksaan air di seluruh lokasi pemeriksaan. Hasil pengukuran suhu, pencahayaan, dan kebisingan di seluruh lokasi memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan kelembaban dua lokasi memenuhi syarat dan satu lokasi tidak memenuhi syarat. Pada pemeriksaan keberadaan vektor, tidak ditemukan keberadaan vektor di semua lokasi yang dilakukan pemeriksaan.
Kondisi perjalanan seperti kelelahan, perubahan pola makan, serta stressor lainnya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penumpang diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan diri, istirahat cukup, serta disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan rutin, khususnya bagi penumpang dengan penyakit kronis, guna menjaga kondisi kesehatan selama perjalanan.
“Mudik Sehat, Hati Tenang, Pulang Senang”