Halo Sobat BKK Pontianak, situasi arus mudik nataru pada hari kesepuluh tanggal 26 Desember 2025 yang dilaksanakan di tiga wilayah kerja yaitu wilayah kerja Bandara Supadio, Pelabuhan Dwikora, dan Pelabuhan Ketapang, secara keseluruhan jumlah penumpang dan alat angkut mengalami penurunan jumlah dari hari sebelumnya.
Pada pengawasan alat angkut, hasil pemantauan tercatat sebanyak 69 alat angkut datang dan berangkat, yang terdiri dari 66 pesawat udara dan 3 kapal laut. Aktivitas tertinggi terjadi di Bandara Supadio, dengan 29 pesawat datang dan 29 pesawat berangkat. Di wilayah kerja Pelabuhan Ketapang, dilaporkan sebanyak 4 pesawat datang dan 4 pesawat berangkat di Bandara Rahadi Usman. Di wilayah kerja Pelabuhan Dwikora dilaporkan sebanyak 1 kapal datang dan 2 kapal berangkat.
Jumlah total penumpang datang sebanyak 3.735 orang dan penumpang berangkat sebanyak 4.416 orang. Bandara Supadio menjadi pintu masuk dengan jumlah penumpang terbanyak, diikuti oleh Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Dwikora. Meskipun begitu, BKK Pontianak tetap waspada terhadap adanya peningkatan risiko potensi penyebaran penyakit menular selama periode Nataru.
Pelayanan kesehatan pada situs Nataru hari kesepuluh ini telah diberikan kepada 17 orang penumpang. Di Bandara Supadio, dilaporkan 8 kunjungan klinik yang mendapatkan pelayanan penerbitan dokumen Surat Keterangan Layak Terbang (SKLT) dan 1 kunjungan klinik yang mendapatkan penerbitan Izin Angkut Orang Sakit (IAOS). Wilayah Kerja Pelabuhan Ketapang melaporkan 8 orang mendapatkan pelayanan CKG. Pada Wilker Pelabuhan Dwikora tidak terdapat kunjungan klinik.
Hasil pengawasan harian penyakit di Klinik Posko Nataru, tidak ditemukan kasus penyakit menular pada penumpang. Namun ditemukan penyakit tidak menular (PTM) sejumlah 8 kasus hipertensi, 2 kasus stroke, 1 kasus penyakit jantung, 1 kasus mielitis, 1 kasus abses, dan 1 kasus kanker. Hasil pengawasan ini mengindikasikan bahwa pada masa Nataru, keluhan kesehatan penumpang lebih banyak disebabkan oleh penyakit tidak menular. Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pintu Masuk dilakukan di Bandara Rahadi Usman, Pelabuhan Dwikora, dan Bandara Supadio. Pemeriksaan sampel makanan kali ini dilakukan di bandara Supadio dengan hasil negatif borak dan negatif formalin. Hasil tidak memenuhi syarat pada pemeriksaan air di seluruh lokasi pemeriksaan. Hasil pengukuran suhu, pencahayaan, dan kebisingan di seluruh lokasi memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan kelembaban dua lokasi memenuhi syarat dan satu lokasi tidak memenuhi syarat. Pada pemeriksaan keberadaan vektor, tidak ditemukan keberadaan vektor di semua lokasi yang dilakukan pemeriksaan.
Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama liburan Nataru, kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci utama agar perjalanan tetap sehat dan selamat hingga tujuan. Didukung kesiapsiagaan layanan kesehatan, diharapkan momentum liburan Nataru saat ini dapat berlangsung dengan lancar, aman dan nyaman.
“Mudik Sehat, Hati Tenang, Pulang Senang”